Terdapat delapan unsur pembentuk komik. Dengan kompleksitas seperti ini tidaklah berlebihan bila saya katakan komik adalah seni tingkat tinggi, menuntut banyak sekali skill (mungkin inilah penyebab sulitnya komik Indonesia bangkit). Bagi kru CORNERSTONE yang ingin mengembangkan diri di seni komik, pahami kedelapan unsur pembentuk komik bagus ini:
- Unsur Ilustrasi.
Ini yang paling kentara dan paling dipahami semua orang. Komik adalah sejumlah gambar yang terangkai dan membentuk jalinan cerita. - Unsur Cerita/Skenario
Sebagaimana sebuah film, komik juga menuntut adanya skenario. Seorang penulis komik haruslah mampu membuat rangkaian cerita yang menarik, menyusun dialog yang hidup, mampu membuat klimaks dan anti-klimaks. - Unsur Teater
Seorang komikus yang baik dituntut mampu menyusun serangkaian karakter yang hidup. Karakter yang memiliki nyawa dan konsisten. Karenanya seorang komikus mampu menghadirkan bahasa tubuh yang sesuai dengan karakter. Kita akan merasakan sisi dramatis pada adegan semacam ini. Seni ini mutlak harus dikuasai seorang komikus. - Unsur Gaya Busana.
Tiap karakter tentu tampil dengan busana berbeda-beda sesuai dengan watak dan keinginan tokoh tersebut - Unsur Artistik/Layout
Sebuah komik hadir tidak dalam bentuk rangkaian tulisan. Sebuah komik hadir dan berkomunikasi dengan pembacanya dengan bahasa visual. - Unsur Seni Kamera/Sudut Pandang
Karena menggunakan bahasa visual, komikus harus mampu mengambil sudut pandang pembaca sebagai sudut angle. - Unsur Psikologi
Karena harus merangkai sejumlah karakter untuk tokoh dalam ceritanya, seorang komikus dituntut memiliki kemampuan psikologi, atau minimal mengetahui psikologi dasar manusia. - Unsur Sulap.
Special Effect dalam film pernah dinobatkan sebagai sulap paling mutakhir abad 20: seni sulap tingkat tinggi. Bayangkan serangkaian special effect, seni teatrikal dan musik dirangkai dan mampu menghisap penontonnya tercerabut dari realita.
Catatan: komik memang seni tingkat tinggi. Pembuatannya menuntut berbagai bentuk skil yang kompleks. Seorang komikus adalah juga seorang illustrator, pelukis, periset, penulis scenario, sutradara, pemain teater, ahli busana, arsitek, decorator, layouter, designer, kameramen, psikolog dan sekaligus pesulap kompleks. Tak ada yang biasa dan mudah sepanjang berbicara tentang pembuatan sebuah komik.
0 Response to "Unsur dalam Komik : Seputar Komik Part II"
Posting Komentar
Pembaca baik dan bijak, meninggalkan jejak untuk perbaikan penulis. Tuliskan komen dan kritik kamu di bawah ini, atau kamu bisa komen via Facebook Comment