Sebuah AWAL ataukah AKHIR?

Seperti biasa, aku awali hariku dengan pagi itu (04-Juni-2010) dengan menilik HP yang selalu setia bersamaku di atas kasur, yah, walaupun sering kali HP itu ada di bawah karena ulahku yang tak bisa tenang saat tidur. Nampak oleh kedua mataku sebuah kotak biru dalam layar HP-ku dan terang saja di dalamnya terdapat tulisan 7 Pesan diterima. Siapakah gerangan pengirimnya?

dengan gerakan lunglai dan masih dalam keadaan berbaring, sayup aku lihat dan membuka SMS demi SMS. Ah, ga penting. Aku pun keluar dari kotak masuk HP ku dan bergegas membuat status
"Hruskah aq sllu trpuruk dlm ksdhan?" (Via HP)
Reaksi pertama muncul dari seorang yang aku kenal. Dialah Rizal teman sealumni SMA yang kini ad di tangerang.
"jgn trlalu reaktif menghadapi peristiwa dlm hidupmu boy..."
aku pun membalasnya,
"Iah Boy..
Aq g tw hrz gmna nh.. T.T
oy, mf sptny aq g bsa mmpir k STAN. Hiks.."
Seperti biasa, dengan nada ringan ia membalas:
"mampirlah, ikut aj tesnya, ga ada ruginya boy....tp y up to you..."
dengan berat, aku un membalas:
"Hri ni hri trakhr pndftran, tp izin dr ortu n pmberkzan blm siap. Gmn aq bsa mampir? Klo j da wktu 1-2hri lg.."
dan dialog di status facebook itu pun berakhir. Nampaknya Rizal tak lagi bisa meyakinkanku.

Lepas dari Facebook, Aku mengSMS salah seorang temanku. Dia juga teman alumni SMA. Aku inget apa yang dia ucap di hari sebelumnya. "Besok pagi-pagi, pastikan kalau dapat izin dari ortu dan uruslah semuanya" begitulah sarannya padaku saat aku benar-benar bingung dengan keadaanku. Pagi ini pun aku masih belum mendapat kepastian dan tentu saja ini bukan hal yang mudah untuk aku singkirkan dari pikiranku. Aku bingun dan pikiranku tak karuan pagi itu.

Aku berbaring dan pikiran masih terus melayang. Seakan ada hal yang terus ku sesali. Entahlah.. Aku sendir bingung bagaimana menjelaskan diriku saat itu. Dengan gontai aku menuju meja tempatku meletakkan beberapa kertas yang telah aku cetak beberapa hari lalu.

Awalnya, aku mencetak informasi dari internet itu untuk pertimbangan dan tak ingin orang tuaku mengeri tentang cetakan kertas itu. Tapi karena kecerobohanku sendiri. Akhirnya ibuku pun tahu apa yang tercetak dikertas itu dan tak berselang lama ibuku bertanya padaku. "Kamu masih ingin kuliah?" Aku hanya diam tak banyak berkata dan ibuku masih saja menanyaiku. Akhirnya aku hanya menjawabnya dengan beberapa anggukan dan gelengan. Sungguh seakan aku terdesak saat itu. Dan selang beberapa waktu pun aku mendapati kalau langkahku memang terhalang restunya. Aku pun jadi tak bergairah karenanya.

4 Juni 2010, Ini adalah hari teakhi pendaftaran USM STAN. Tapi izin penuh, belum juga aku dapatkan untuk mendaftar. Seakan begitu terpuruk, aku pun tak begitu bersemangat menghadapi hari. Dan Status yang telah aku beberkan tadilah yang menjadi pelampiasanku.

Melihati lembaran formulir pendaftaran yang masih kosong itu, aku tanpa sadar mengisi kolom demi kolomnya. Entah karena aku begitu ingin atau memang karena keisengan belaka dengan asumsi bahwa toh, aku tak pernah bisa menyerahkan formulir ini. Sekedar memuaskan batin mungkin itu kalimat yang tepat.


0 Response to "Sebuah AWAL ataukah AKHIR?"

Posting Komentar

Pembaca baik dan bijak, meninggalkan jejak untuk perbaikan penulis. Tuliskan komen dan kritik kamu di bawah ini, atau kamu bisa komen via Facebook Comment