Nasib "wanita mungil kurang satu ons"

Pernahkan kamu mengdengar istilah 'Orang 1 Kg kurang 1 ons' (translate dari bahasa jawa: wong sak kilo kurang sak ons)? Apa yang ada di benakmu saat mendengar istilah itu? Bagi kamu yang belum tau istilah itu, mungkin kamu bingung. (Ya jelaslah.. namanya juga ga tau. pasti bingung ^^'). Istilah ini sebenernya ga begitu populer. Tapi ga tau juga sih.. ^.')

Aku sendiri baru mendengar itu setelah nongkrong di warung pinggir jalan. Waktu itu ada seorang wanita paruh baya, Bisa dibilang Wanita itu pendek tingginya mungkin ga lebih dari 140 cm. Wanita dengan dandanan alakadarnya dan Rambut pendeknya yang tak begitu terawat itu tampak begitu sumringah menyodorkan toples kecil. Tanpa bicara apapun. tapi ibu penjaga warung itu sudah mengerti. Diambilnya beberapa receh dari laci warungnya dan sejurus kemudian recehan itu pun berpindah ke dalam toples sang wanita mungil itu.

Aku yang merasa aneh pun tak urung melihati wanita mungil itu. Ibu warung pun langsung nyeletuk :
"Biasa iku le, wong sak kilo kurang sak ons.." (Biasa nak, orang 1 kilo kurang 1 ons..)
"Lo? tiang niku sering teng mriki, Bu?" (Lo? Orang itu seing kesini, Bu?)
"Iya Le, wong kene wes biasa. Yo ngono iku wonge. Ancen wong sak kilo kurang sak ons iku opo." (Iya nak, Orang sini sudah biasa. Ya seperti itu orangnya. Maklumlah orang 1 Kilo kurang 1 ons.) Lagi-lagi ibu warung itu menyebutkn istilah itu sembari menjelaskan panjang lebar padaku. aku pun hanya mendengarkan dengan sesekali tersenyum.
Ternyata, wanita mungil itu seorang yang cukup tangguh. bayangkan saja, dia bisa menempuh jarang lebih 10 km dalam sehari. Hampir setiap harinya Wanita mungil itu berjalan dari Kebonangung hingga Warungdowo bolak-balik. Itu semua ditempuh dengan jalan kaki! Wow!!!
Setelah mendengar panjang lebar cerita ibu penjaga warung itu, aku yang masih belum tau maksud dari istilah itu pun bertanya:
"Oalah Le, ga ngerti ta? Sak kilo nek kurang sak ons iku yoopo se?" (Oalah nak, kamu ga ngerti? I kilo kalau kurang satu nons itu gimana?)
"Ngeh mboten jangkep, bu" (Ya ga lengkap, Bu.)
"Lah, iku ngerti." (Lah, itu ngeti..)
Sempt aku terdiam dan berfikir sejenak dan dalam hati pun aku tertawa. Bego ya?! Istilah sederhana gitu aja aku ga ngerti. ^^' Jadi, orang itu kurang waras to... ^^'

Sejak saat itu aku jadi sering menjumpai wanita mungil itu di jalanan sepanjang warungdowo-kebonagung. Aku hanya tersenyum dan sesekali berpikir, kasihan juga dia.

Beberapa hari lalu, ada hal yang mengejutkanku. Waktu aku berada di perempatan kebonagung, gadis mungil itu tampak begitu ketakutan. Sementara di balik keramaian perempatan kala itu tak seorang pun yang menggubrisnya. Aku pun yang berada di atas sepeda hanya bisa melihatinya sambil lalu. Tampak pula di mataku, 2 orang laku-laki muda menggertakknya. Perilaku 2 orang itu tampak seperti memperlakukan wanita itu seperti meggiring ayam. Kemudian, wanita itu pun menyebrang jalan dan 1 orang dari pemuda itu tetap mengikutinya dan seolah memberi tanda pada temannya yang lain.
"Oke! biar aku aja yang urus!"
Dari kejauhan aku terus melihati gelagat pemuda yang menggiring wanita itu. Pikirku pun melayang. Apa yang hendak pemuda itu lakukan? Entah apa, yang jelas dalam pikirku, pemuda itu akan melakukan hal buruk pada wanita mungil itu. Sementara raut muka wanitu itu pun tampak begitu ketakutan dan memeluk toples yang ia pegang dengan begitu ketakuatan. Sepertinya ini bukan hal yang pertama yang wanita itu alami. Dari gelagatnya yang memeluk erat toplesnya, tampak kelihatan bahwa pemuda itu menginginkan sesuatu yang ada di dalam toples itu. Uang! Jelas itu tujuannya.

Aku tak habis pikir.

0 Response to "Nasib "wanita mungil kurang satu ons""

Posting Komentar

Pembaca baik dan bijak, meninggalkan jejak untuk perbaikan penulis. Tuliskan komen dan kritik kamu di bawah ini, atau kamu bisa komen via Facebook Comment